SBY Ingin Cawapres Lebih Muda

Berbagai spekulasi mulai bermunculan mengenai siapa yang bakal menjadi pasangan dari capres Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemaparan kriteria kelima dilihat sebagai keinginan SBY untuk mencari pasangan yang lebih muda.

"Jika lihat syarat yang kelima, sepertinya dia (SBY) ingin cari pasangan yang lebih muda dari dirinya," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia Zulfikar Ghazali saat dihubungi detikcom, Minggu (19/4/2009) malam.

Syarat kelima cawapres yang disebutkan SBY adalah cawapres harus bisa meningkatkan kekokohan dan kekuatan dari koalisi yang ada sekarang serta bisa mengembalikan efektivitas dalam pemerintahan. Penyebutan kriteria ini, menurut Zulkifar, dimaksudkan SBY untuk mencari pasangan yang bisa memahami dirinya.

"Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung yang dari Partai Golkar sudah ketuaan, sedangkan Surya Paloh justru ikut mengkritik SBY sebelumnya," jelas Zulfikar. Dengan demikian, ketiga nama itu boleh jadi masuk kotak.

SBY pada September nanti berumur 60 tahun. Mereka yang disebut-sebut masuk bursa cawapres SBY yang usianya lebih muda dari SBY antara lain Hidayat Nur Wahid berumur 49 tahun, Soetrisno Bachir 52 tahun, Hatta Rajasa 56 tahun, dan Agung Laksono seumuran SBY yaitu 60 tahun. Sedang Sri Mulyani berumur 47 tahun.

Calon akan semakin mengerucut, lanjut Zulfikar, jika SBY tidak menghendaki cawapresnya ketua umum partai. Selain itu, SBY justru dinilai cenderung ke partai berbasis massa Islam.

"Budaya juga berpengaruh. Sedangkan (kriteria) moral, sepertinya ini mengindikasikan ke parpol Islam. Saya enggak tahu apa dia ingat sama Hidayat tapi PKS sendiri belum ada yang diusulkan dan Hidayat bukan satu-satunya calon," jelas Zulfikar.

Penyebutan syarat cawapres bukan ketua umum juga, dikatakan dia, akan lebih mengerucutkan calon.

"Tapi pertanyaannya siapa, yang pasti SBY tidak akan rangkul dari kalangan militer karena tidak pernah ada pembicaraan ke arah itu," ungkapnya.

Mengenai kemungkinan cawapres dari kalangan non partai, menurut Zulfikar, hal ini justru akan merepotkan di parlemen. "Kecuali dia adalah figur yang sangat kuat," pungkasnya.

0 Comments: